Jumat, Mei 29, 2009

Langkah – langkah Pembuatan Daftar Isi Otomatis

Dalam penyusunan buku, makalah, karya ilmiah dll terdapat bagian dalam proses penyusunan yang sangat penting dan harus ada, yaitu Daftar Isi. Daftar isi memudahkan para pembaca dalam memahami dan mengetahui isi dari suatu sumber bacaan. Seringkali, dalam pembuatan daftar isi terjadi kesulitan sebab proses penulisan dan pembuatan dilakukan secara manual yang membutuhkan waktu yang lama. Kini, diharapkan dengan adanya tulisan ini dapat mempermudah Anda dalam membuat daftar isi otomatis.

Berikut beberapa langkah pembuatan daftar isi Otomatis :

1. Pembuatan daftar isi dilakukan setelah proses penulisan atau pengetikan unsur unsur dari suatu bahan bacaan seperti Bagian Isi, Penutup, Kata pengantar, dll, selesai.

2. Kemudian beri nomor halaman dengan cara :
a. Klik Insert, lalu klik Page numbers maka akan muncul kotak dialog :

b. Isi position dan alignment.
c. Jika Ingin jenis angka yang lain, klik Format lalu pilih number format.
d. Klik Ok.

3. Buat heading dari setiap judul pada Bab dan Sub Bab dari isi bahan bacaan dengan cara :
* Blok judul, pilih style huruf di Styles and formatting pada menu Toolbar. Pilih Heading 1, Heading 2 atau Heading 3.

Contoh :
A. Telekomunikasi dan Informasi Heading 1
1. Pengertian Telekomunikasi Heading 2
a. Bagian-bagian Telekomunikasi Heading 3

4. Buat Text document baru, lalu letakkan pointer pada teks tersebut.
5. Klik View, lalu Document Map, untuk melihat hasil pengheadingan.
6. Klik Insert, lalu pilih Reference.
7. Kemudian pilih Index and Tables, maka akan muncul kotak dialog :
8. Klik Ok.
Selamat Mencoba, Semoga berguna !!!!!!!!

Indahnya Cinta dan Rahasia Ilahi

Artikel Islami 24 Oktober 2008 – 04:52

Indahnya Cinta dan Rahasia Ilahi

Kisah nyata dari “Buku Indahnya Berbisnis dengan Tuhan”

Duapuluh tahun yang lalu, tepatnya tahun 1986 Penulis berhenti sekolah dasar karena tidak ada biaya. Tahun 1987 merantau ke Jakarta dengan terlebih dahulu menjadi kuli panggul singkong untuk ongkos perjalanannya. Lalu berjalan kaki sejauh 25 km di jalan setapak yang curam untuk mencapai jalan aspal karena tidak cukup uang untuk naik ojek. Sampai di kota metropolitan, penulis menjadi kernet jahit. Setiap malam tidur beralaskan bahan levis dan terkadang tidur di atas mesin obras. Ruangannya sangat sempit, bau, panas dan pengap. Tiga bulan kemudian terdampar di sebuah Panti Asuhan selama enam tahun. Subhanallah… betapa dahsyatnya rahasia-Mu. Ujian semakin terasa berat ketika tahun 1995. Saat itu ayah penulis sakit reumatik kronis dan TBC berat. Sungguh penulis sangat sedih karena tidak mampu membiayainya di Rumah Sakit. Tiga tahun kemudian ayah meninggal dunia dalam usia sangat muda (43 tahun). Ayah wafat meninggalkan empat anak yang masih bersekolah. Akhirnya semua tanggung jawab ayah berpindah ke pundak penulis sebagai anak laki-laki tertua. Subhanallah… Cobaan dan ujian ini kadang terasa sangat berat. Pada saat itu penulis belum tahu bahwa perjalanan takdir itu akan menjadi pintu karunia terbesar dalam hidup ini. Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya. “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al-Hadid (57):22) Perjalanan takdir hidup ini terus melaju menuju terminal- nya. Walau terasa sangat berat dengan kerikil dan duri kehidupan yang berliku. Namun tiada sungai yang tidak berhulu. Penulis sangat yakin dengan janji Allah “Bahwa setelah kesusahan pasti ada kemudahan dan bersama kesusahan pasti disertai kemudahan yang lain”. (QS.Al-Insyiroh (94):5-8). Janji Allah ini benar-benar telah penulis temukan dan rasakan dalam banyak kenikmatan hidup. Salah satunya adalah kemudahan hadirnya buku ini kehadapan pembaca sekalian. Sesungguhnya, inspirasi buku ini berawal dari kisah ajaib perjalanan takdir penulis untuk bisa belajar di Annajah (dulu Darunnajah) Jakarta. Walau anak kampung yang sangat udik tetapi atas kerja keras, bimbingan guru, do’a dan anugerah-Nya penulis selalu berada di ranking tiga besar. Hidup di panti asuhan tidak menjadi kendala untuk bangkit dan menjemput prestasi. Sehingga berkat prestasi dan do’a orang tua pada tahun 1993 penulis dapat meraih tiket beasiswa ke Negara Kuwait. Sungguh karunia Allah SWT yang sangat besar. Dan setelah penulis berada di Kuwait, nikmat demi nikmat terus mengalir bak air terjun yang terus mengisi garis takdir kehidupan penulis. Diusia 19 tahun penulis dianugerahi kesempatan study banding ke negara-negara ASEAN. Tujuan utamanya adalah untuk mengadakan seminar, kemping dan bertemu dengan tokoh, ulama, dan orang-orang sholeh. Di negeri jiran ini penulis bertemu dengan Abu Urwah penulis buku terkemuka, pimpinan Jama’ah Islah Malaysia (JIM). Ia adalah tokoh oposisi dan reformasi paling vokal menyuarakan keadilan dan kebenaran. Ia sudah berkali-kali dijebloskan ke penjara karena dianggap subersive namun tetap sabar dan istikomah dalam membela keadilan dan hak-hak demokrasi rakyat malaysia. Berkat kegigihannya, saat ini Abu Urwah bersama putri Dr. Anwar Ibrahim dipilih rakyatnya untuk berjuang di kursi Parlemen Malaysia. Penulis sangat senang dapat bertemu dan berdiskusi dengannya. Penulis berharap dunia ini memiliki banyak tokoh reformis yang gigih membela keadilan seperti beliau. Di Kuala Lumpur Penulis juga bertemu dengan direksi Bank Islam Malaysia (BIM). Ia mengisahkan bahwa berdirinya BIM ini penuh dengan perjuangan dan tantangan yang sangat besar, baik dari kalangan Muslim atau non Muslim, baik instansi pemerintahan ataupun non pemerintahan. Bank dengan sistem bagi hasil ini semula sangat diragukan banyak orang akan kemampuannya. Namun, waktu membuktikan, kalau bank ini kini menjadi bank tercepat perkembangannya dan terbaik dalam berbagi keuntungannya. Perjalanan tersebut juga menambah keyakinan Penulis, bahwa siapapun yang komitmen dengan syariah, Allah akan memberikan pertolongan dan keuntungan, baik di dunia serta akhiratnya. Inspirasi buku ini juga banyak dipengaruhi oleh pertemuan dan persahabatan penulis dengan pelajar internasional dan guru serta ulama di Qurtubah Kuwait. Penulis masih teringat dan terbayang dengan wajah ceria teman-teman yang pernah satu kamar di Asrama. Mereka adalah Islam Karimove dari Rusia, Umar Bigovice dari Bosnia, Abdul Azis Yonoo dari Thailand, Khairuddin dari Pilipina, Fhation dari Al-Bania, Muchtar dari Maurusius, Mohammad Dzorif dari Singapura, Nirsyad dari Uzbekistan, Abdul Basyir dari Negeria, dll. Mereka adalah sahabat penulis yang cerdas, santun, religious dan peduli. Mereka telah banyak memberikan kontribusi positif kepada penulis. Semoga Allah menjadikan mereka pemimpin yang sukses dan mampu mengantarkan negaranya menuju kehidupan yang lebih adil, aman, sejahtera dan diridhoi Allah SWT. Sungguh beruntung mantan tukang kuli panggul singkong ini, karena bisa bertemu dan bersahabat dengan kontributor ummat di belahan dunia. Nikmat lain yang selalu berkesan dalam persahabatan ini adalah ketika penulis dipertemukan Allah dengan ulama dan panglima mujahid Afghanistan. Ia bernama syeikh Abdurrozak. Sosok lelaki yang tangguh dan sabar dalam mengusir dan mengahancurkan penjajah Uni Soviet selama 9 tahun. Ia seorang ulama alumni sebuah Universitas terkenal di Mesir. Ia hafal 30 juz Al-Qur’an dengan baik. Padahal, jalan kehidupannya dulu begitu berliku! Dimasa muda, ia ketua geng Mafia. Namun, kemudian ia disadarkan oleh seorang hafizah mahasiswi Al-Azhar yang akan diperkosanya semasa ia jahil. Ajaibnya, 9 tahun kemudian Allah mentakdirkan wanita yang akan ia perkosa itu menjadi istri yang kini sangat dicintainya. Padahal, prosesnya bukan ia yang mencari calon itu, tapi orang lain. Kisah ini, menjadikan Penulis bertambah yakin akan nyatanya hidayah dan pertolongan Allah SWT. Pertolongan Allah akan diberikan kepada siapa saja dan di mana saja. Karena Allah benar-benar sangat berkuasa menganugerahkan karunia apa pun sesuai dengan kehendak-Nya. Maha suci Allah yang Maha Kaya Raya dan Maha Kuasa.Setelah enam tahun penulis menikmati beasiswa di negara metro dollar Kuwait, tahun 1998 penulis mendapat dana beasiswa belajar di FISIP Hubungan Internasional di Jakarta. Lalu tahun 2004 menjadi Direktur Utama di sebuah perusahaan swasta nasional. Dua tahun kemudian penulis bertemu dengan mantan pemulung yang mampu menjadi miliyarder dalam tiga tahun. Ia akhirnya menjadi sahabat karib dan menjadi salah satu inspirator terbesar untuk menulis buku yang ada dalam genggaman pembaca sekalian. Tentunya, kisah dan kiat sukses mantan pemulung dalam buku ini akan menjadi energi positif bagi kita untuk bangkit, bergerak, dan beramal menjadi manusia yang lebih optimis, bermanfaat dan lebih bermartabat. Subhanallah… benar-benar nikmat yang sangat besar. Sungguh penulis sangat bersyukur dengan anugerah takdir ini. Walau kadang di hati kecil ini masih ada pertanyaan “Mengapa mesti penulis yang mendapatkan nikmat luar biasa ini?”. Seorang “Wong nDeso”, anak petani miskin dari Kampung mariuk, Jampang, Sukabumi yang masih jauh dari peradaban modern. Subhaanallah… wal-hamdulillah… walaa ilaha illallah wallahu akbar… Atas karunia-Nya ini penulis selalu meyakini bahwa di dunia ini tidak ada yang mustahil. Walau Penulis sadar bahwa takdir kesuksesan dan kebahagiaan tidak akan dapat diraih dengan gratis. Tetapi semuanya harus dibayar dengan tekad yang bulat, niat yang ikhlas, usaha yang maksimal dan keberanian mengambil resiko. Hal ini senada dengan yang dikatakan Vincent Van Gogh “Great things are not something accidental, but must certainly be willed,” (Kesuksesan besar tidak terjadi secara kebetulan, tetapi merupakan hasrat yang benar-benar diingini). Penulis bersyukur dengan keajaiban dan anugerah Allah yang selalu menyertai setiap langkah menuju perjalanan takdir ini. Pertemuan demi pertemuan dengan orang-orang sholeh membuat hati ini semakin yakin, bahwa yang mampu mengangkat The Secret (rahasia) dalam hidup ini bukan hanya Rhonda Byrne, tapi siapapun kita, akan mampu membuka tabir rahasia hidup dan keajaiban Allah SWT. Semoga rahasia dan keajaiban Allah yang telah penulis temukan dan Anda rasakan, akan menjadi inspirasi jitu untuk kehidupan kita, ummat dan bangsa ini menuju takdir yang lebih baik dan penuh makna. Bisa!!! “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah (ilmu dan hikmah). Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS.Luqman (31): 27) “Hidup ini adalah sebuah spektrum perjalanan yang panjang. Hidup di dunia ini diawali dengan kelahiran dan diakhiri dengan kematian. Terminal akhir dari kehidupan adalah untuk bertemu dengan Tuhan di syurga-Nya”. Jangan Takut dan Jangan Bersedih! Semua manusia sangat layak dan berhak mendapat apa yang mereka inginkan. Namun kita harus ingat bahwa dalam mewujudkan apapun yang kita inginkan, sesungguhnya dibutuhkan keyakinan, pengorbanan, kesungguhan dan ketekunan. Pada prosesnya kita akan menemukan kenyataan yang tidak mulus, bahkan mungkin akan terasa pahit, membosankan dan melelahkan. Namun apapun tantangan dan problematikanya, maka nikmatilah hidup ini dengan tenang dan senang. Karena Allah tidak akan pernah memberikan beban apapun kepada kita, melebihi kapasitas kemampuan kita. Segera bangkit dan bergerak untuk beramal yang terbaik untuk kehidupan dan masa depan kita. “Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (QS. Al-Baqarah (2): 286).

KLINOMETER

KLINOMETER

Fungsi/kegunaan : Untuk menentukan besar sudut elevasi dalam mengukur tinggi obyek secara tidak langsung.

Petunjuk kerja :
Misal tinggi benda yang akan diukur adalah tinggi pohon :
1. Letakkan klinometer diatas meja dan arahkan ke puncak pohon melalui lubang pembidik klinometer,
dengan puncak pohon pohon yang dibidik dan lubang pembidik dalam suatu garis lurus.
2. Tentukan besar sudut elevasi, melalui letak tali bandul terhadap busur derajat dan klinometer.
- Jika tali bandul menunjuk pada posisi 60 derajat, maka sudut elevasinya 300 ( penyiku dari 600 )
- Jika tali bandul menunjuk pada posisi 400, maka besar sudut elevasinya 500 ( penyiku dari 400 )
3. Untuk menentukan tinggi pohon juga diperlukan pengukuran tinggi mata ( dalam hal ini sama dengan
tinggi meja 0, jarak antara si pengukur dan pohon yang dicari tingginya.
Misal jarak antara pengukur dengan pohon = 40 m dan besar sudut elevasi = 300
4. Setelah diperoleh hasil pengukuran di lapangan, tentukan tinggi pohon yang dicari melalui pengukuran
dengan skala. Guru dapat meminta siswa untuk menggambar hasil-hasil pengukuran diatas selembar
kertas.
- Misal dalam menggambarkan jarak antara si pengukur dengan pohon digunakan skala sebagai berikut:
5 m (jarak sebenarnya) dapat diwakili 8 cm ( pada gambar)
- Selanjutnya dengan menggunakan busur derajat, siswa diminta menggambarkan sudut elevasi sebesar
150 melalui titik A
- Tinggi “sebagian” pohon yaitu y dapat dicari dengan jalan menarik garis tegak lurus melalui titik D,
sampai memotong perpanjangan “sinar” yang membentuk sudut elevasi. Gambar yang diminta adalah
sebagai berikut :
- Y dapat diukur dengan menggunakan penggaris biasa. Jika y = 2,2 cm, maka panjang y sebenarnya =
2,2 x 500 cm = 1100 cm = 11 m
- Tinggi pohon seluruhnya adalah seluruhnya adalah: panjang y + tinggi meja, misal tinggi meja = 0,75
m atau 75 cm, maka tinggi pohon seluruhnya = 11 m + 0,75 m = 11,75 m
Catatan :
Klinometer ini adalah alat peraga yang digunakan di luar kelas/ di lapan

Penggunaan Komputer dengan Posisi yang Benar

Penggunaan Komputer dengan Posisi yang Benar

Memang banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pemakaian komputer, tetapi belum banyak yang mengetahui bahwa penggunaan komputer juga dapat menimbulkan masalah. Masalah-masalah yang dimaksud adalah penyakit-penyakit pemakaian komputer, terutama bila bekerja dengan komputer dalam waktu yang lama dan terus menerus. Oleh karena itu, Posisi duduk dalam menggunakan kompter harus diperhatikan agar kenyamanan pengguna komputer dapat dirasakan dan tidak menimbulkan berbagai penyakit.

Posisi Duduk

Untuk menghindari atau meminimalkan kecelakaan kerja perlu diperhatikan posisi duduk. Posisi duduk berhubungan dengan meja dan kursi komputer yang digunakan. Meja dan kursi adalah salah satu sumber penyakit dalam bekerja dengan komputer, karena sebagai alat penunjang kerja yang sangat berpengaruh terhadap kenyamanan kerja operator komputer. Kelelahan kerja akan cepat timbul bila meja dan kursi tidak memenuhi persyaratan kerja yang baik. Berikut ini uraian yang dapat Anda jadikan acuan sehubungan dengan keselamatan kerja dari posisi duduk.
a. Mengatur dan Memilih Meja Komputer

  • Meja dilengkapi dengan alat sandaran kaki (foot Rest).
  • Bagian bawah meja memberikan ruang gerak bebas bagi kaki.
  • Tinggi meja komputer sekitar 55 – 75 cm (disesuaikan dengan ukuran kursinya dan juga disesuaikan dengan tinggi operatornya).

b. Mengatur dan Memilih Kursi

  • Kursi fleksibel yang dapat mengikuti lekuk punggung dan sandarannya (back rest) serta tingginya dapat diatur.
  • Tinggi kursi disesuaikan kaki operator agar tidak menggantung pada saat duduk. Kaki yang menggantung akan cepat menimbulkan kelelahan.
  • Kursi operator komputer dilengkapi dengan 5 kaki dan diberi roda, sehingga tidak mudah jatuh dan mudah digerakkan ke segala arah. Hal ini penting agar operator dapat leluasa menggeliat atau merenggangkan tubuh untuk mengurangi kelelahan.

c. Mengatur Meja dan Kursi

  • Meja dan kursi diatur dengan baik, yaitu antara tangan dan lengan membentuk sudut tumpul(>90 derajat).
  • Kaki dapat bersandar pada sandaran kaki (foot rest) sehingga kaki dapat leluasa bergerak di bawah meja.